19 April 2009

Saya pulaaangg...

Masih cerita tentang My family. Kalo tadi cerita tentang adek, sekarang ini kejadian lucu lainnya yang saya alami. Yah.. nggak perlu ketawa lah kalo nggak ngerasa lucu. Kejadiannya beberapa hari yang lalu. kejadian yangs empet bikin saya geli sekaligus terharu juga.

Malam itu, kayak biasanya saya pulang kerja jam sembilan malam. Seperti biasaya mommy sedang asik duduk nonton sinetron sambil mijetin bapak yang kayaknya dah tidur. Saya perhatikan sekilas beliau berdua. Sempat berpikir "Aduh, mereka tambah tua aja ya..."

Mommy serius banget nontonnya dan bapak, ugh... emang cuman pijetan mommy yang bisa bikin bapak pules kayak gitu...". Dan seperti biasanya pula saya langsung ke lantai atas begitu tidak menemukan makanan kecil sisa-sisa acara minum teh mommy dan bapak tadi sore. Biasa.. pulang kerja bawaan selalu lapar. Sebentar saja saya sudah ada di lantai atas, di depan komputer dan mulai berkelana di dunia maya, memperbaiki sosialisasi dan bersilaturahmi dengan teman-teman dan forum-forum yang ada. Berjam-jam kemudian saya ngerasa haus setengah matid an memutuskan untuk turun cari minum.

Tiba di lantai bawah, mommy dan Bapak keliatan udah pada terjaga kembalid an kali ini dua-duanya ribut mau menghubungi kantor saya. saya heran aja, ngapain jam setengah 12 mereka amu pada telepon kantor? Ntar kalo yang nerima bukan operator formal, tapi operator informalnya gimana?? Hiiii.... Sayapun nanya "Ngapain telepon kantor, mom?" Keduanya menoleh dan mommy terngaga. Bapak berseru tertahan, "Tuh, Yosi!" Halah, hiperbola nih..(kejadian aslinya nggak sedramatis itu sih...). "Kamu kapan pulangnya??" kata mommy panik. "Mommy kira kamu belum pulang! Khawatir nih. Mom udah mau telepon polisi tadi kalo nanti kamu dah nggak ada di kantor!" dan mommypun beristighfar berulang-ulang. Saya bengong sesaat. Hah! Jadi dari tadi gw balik kagak ada yang tahu?? Duh.... Siapa yang kurang perhatian nih?? Perasaan gw sudah cukup menimbulkan kegaduhan di awal tadi saat gw sampe (memang sih saya nggak terbaisa mengucapkan salam dengna keras). tapi...halo!! Bisa-bisanya kok kalian nggak pada tahu gw dah balik?? Itu motor padahal dah terparkir dengan manis di garasi!

"Mommy dari tadi kok nggak liat motor kamu?" Hah?? Pls. deh! "Ada yang menghalang-halangi pandangan mommy apa yah?" Ugh... siapa tuh? Gwpun meringis geli melihat mommy yang lemes campur lega menyadari putri "tunggalnya" (gw ngerasa jadi anak tunggal secara adek gw masih di jakarta, sementara adek yang satunay lagi "menghilang entah kemana" hahaha) ini ternyata udah berada di rumah dengan selamat dari tadi. Cuma kasian juga sih melihat beliau yang keliatan shock banget. habis itu mommy nggak berhenti cerita gimana paniknya dia dan bagaimana kronologis pemikiran dan tindakan yang dia lakukan selama mengkhawatirkan saya.

Denger itu semua gw jadi mikir, ternyata mommy begitu perhatiannya ke gw. Kata-kata mommy bikin saya tersentuh. "Kalo kamu belum pulang pada jam yang seharusnya kamu belum pulang, mommy khawatir banget..". bapak juga ikutan nimbrung, "Biasanya kan kalo pulang kamu langsung cari-cari makanan." Oh, oh.. siapa sangka mommy bapak yang selalu tampak tenang-tenang saja saat saya balik (tanpa menyambut dengan hangat atau bertanya ini-itu) ternyata sebenarnya memperhatikan jam pulang saya, memperhatikan kebiasaan saya dan hal-hal kecil yang biasa saya lakukan. Dan kekhawatiran mereka berdua, aduh... bikin saya terharu deh. Ternyata biar kacau begini, saya masih tetap jadi sumber perhatian mereka.

Orang tua saya bukan tipe yang suka mengumbar kasih sayang. Waktu kecil saya nggak biasa dibelai-belai mommy. Yang saya inget mommy punya suara yang bagus dan saya sama adek selalu bisa tidur dengan nyaman kalo mommy dah nyanyi lagu jawa "popok keli (sebetulnya gw gak tau judul lagunya tuh apa. Pokoknya ceritanya tentang anak cewek yang nyariin popok adek bayinya yang hanyut di sungai...halah..). Mommy dan Bapak juga jarang memuji-muji kita. Mereka orang-orang pekerja keras yang nggak banyak bicara. Itu juga yang meyebabkan anak-anaknya juga tumbuh jadi orang-orang yang nggak suka bilang kata-kata cinta (halah...!! Huahahahaha... entah kenapa kok jadi pengen ketawa ya). Orang yang belum kenal akan menganggap kita keluarga yang cuek dan kaku. Pernah ada temen adek saya yang heran banget ketika papasan sama mommy yang baru mau berangkat kerja. Dia heran aja kenapa adek saya cuek aja papasan di jalan sama mommynya.

Temen adek : "Itu yang barusan lewat bukannya mommy kamu?"
Adek: "Iya"
Temen adek: "Kok kamu nggak senyum atau nyapa?"
Adek: "Emang harus ya?"
Temen adek: "....." (bengong)

Tapi kecuekan dan kediaman kami ternyata tidak berarti kami tidak saling peduli. Waktu bapak sakit dan harus melewati masa kritis dan dirawat selama tiga bulan di rumah sakit menunjukkan sekali perhatian dan kasih sayang kami semua sebagai satu kelaurga. Well, I am proud about my family. Mungkin keluarga saya berisi orang-orang yang kaku dan tidak suka mengumbar kata-kata kasih sayang, peluk dan cium atau belaian lembut bagi sesama kelaurganya. dulu saya pernah iri sama teman yang punya ibu yang selalu meluk dan ciumin dia dengan hangatnya. Atau teman yang selalu ditemeni ortunya kemana-mana. sementara saya lebih sering dilepas sendirian. Tapi semakin bertambah umur saya makin sadar. Mungkin orang tua saya bukan orang tua yang spesial dan sempurna. Tapi satu hal yang saya tahu. Mereka akan selalu memperhatikan dan menyayangi saya (dan adek) dengan cara mereka sendiri.

Terus apa pula yang bisa saya ambil hikmahnya dari cerita di depan? hehehe... mungkin mulai sekarang saya sebaiknya bilang dengan lantang "Saya pulaaannggg...!!" setiap sampai di rumah (kayak yang ada di kartun-kartun Jepang). Yah, palingg nggak bikin pertanda kalau saya sudah di rumah dan tidak membuat mereka bingung lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar