19 April 2009

Fanfic, apaan tuh?

FanFic, adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakter atau setting yang sudah ada. Awalnya fanfic hanya berlaku pada film , komik atau novel. Berikutnya fanfic juga berlaku bagi selebritis dan lagu. Terkadang sejumlah fanfic menyertakan penulisnya sebagai karakter cerita, ada pula yang tidak.

Fanfic sepenuhnya merupakan hasil imajinasi dari para fans. Konsep sederhana yang digunakan dalam menulis sebuah fanfic adalah “What if…” atau “Bagaimana jika…”.

Dengan konsep itu fans bebas berimajinasi mengenai karakter kesayangan mereka. Fanfic menjadi sebuah art-project yang menyenangkan bagi seorang fans disamping proyek lain seperti membuat wallpaper, scrap book, craft design, atau art work lainnya yang menyangkut bintang atau karakter pujaannya.

Konsep “What If…” atau “Bagaimana jika…” memungkinkan pengembangan plot fanfic bisa berhubungan dengan kisah aslinya atau bahkan tidak berhubungan sama sekali. Konsep tersebut juga membebaskan para fan (penulis fanfic) untuk bereksperimen mengeksplorasi dan memodifikasi karakter yang sudah ada atau bahkan menggabungkan karakter dan plot dari beberapa kisah sekaligus. Konsep tersebut juga berlaku pada fanfic-fancik selebritis, yaitu fanfic yang ditulis dengan menggunakan karakter para selebritis.

Untuk menghindari protes atau pertanyaan dari fans lain, biasanya para penulis sudah memberikan sedikit catatan-catatan “peringatan” atas variasi-variasi eksperimen yang dia gunakan dalam fanfic-nyaBeberapa istilah yang umum dikenal dalam dunia “per-fanfic-an” antara lain :
-OC (Other Character), artinya penulis telah menambahkan tokoh lain (yang murni rekaan penulis) dalam cerita fanfic tersebut.
-OOC (Out Of Character), artinya karakter yang diambil akan berbeda dengan karakter mereka dalam kisah aslinya.
-Cross-gender, artinya ada karakter yang dirubah jenis kelaminnya
-Crossover, artinya fanfic yang bersangkutan dibuat dengan mencampur plot dan karakter dari dua buah cerita atau lebih,
Dan sebagainya.

Dari segi tekhnik penyajiannya, fanfic bisa dibagi lima, yaitu:

-Drable, atau umumnya dikenal dengan istilah cerpen 100 kata. Panjang cerita sekitar 100 kata dan biasanya karakter atau setting yang dipakai tidak menyimpang dari cerita aslinya.
-Shortshoot (cerpen). Format penyajiannya seperti cerpen, karakter atau setting yang dipakai tidak menyimpang dari pakem, masih berhubungan dari cerita, biasanya mengeksplorasi dari bagian-bagian cerita asli yang tidak terekspos.
-Longshoot (cerbung). Sama seeprti cerpen, hanya berbeda dari segi jumlah kata. Sebuah longshoot bisa terdiri dari ribuan kata.
-Songfic, adalah sebuah fanfic yang ditulis dengan menggunakan karakter, setting dan pakem cerita yang sudah ada, namun menggunakan plot lagu atau puisi sebagai pengembangannya.
-Alternate universe dan Crossover, yaitu fanfic yang ditulis berbeda dengan pakem aslinya. Bisa berwujud dalam kebebasan imajinasi penulis menyadur cerita atau menggabungkan cerita asli dengan cerita lain.

Sejumlah pihak menganggap fanfic sebagai bentuk plagiat. Bahkan Anne Rice (pengarang novel Interview With The Vampire) secara tegas melarang siapapun yang menggunakan karakter dalam buku-bukunya untuk dibuat menjadi fanfic. Beberapa lainnya menganggap bahwa fanfic adalah contoh karya yang tidak orisinal.
Bagi saya pribadi, fanfic justru baik dipakai sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan menulis. Fan biasanya selalu bersemangat ketika mereka mengerjakan sebuah proyek yang berhubungan dengan idola mereka. Menulis fanfic akan membuat mereka menikmati kegiatan menulis.

Fanfic juga bagus digunakan sebagai media latihan menulis mereka yang ingin memperhalus gaya bahasa, memperdalam pemahaman karakter, mengembangkan plot dan memperbaiki cara penulisan. Setting dan karakter yang sudah tersedia memungkinkan penulisnya bisa lebih berfokus pada pengembangan tekhnik penulisan dan tekhnik bahasa yang mereka miliki.

Masalah orisinalitas ide atau bukan, sebuah karya yang indah tetap membutuhkan kemampuan yang cukup baik dari penulisnya. Apa salahnya mengapresiasi sebuah karya fanfic?

Jadi, menulis fanfic, mengapa tidak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar