19 April 2009

Single or Double

Ide ini muncul pas gw lagi mandi (hohoho....sepeti biasa, kamar mandi selalu penuh dengan inspirasi). Kepikiran aja sebenarnya enak mana sih being single (a.k.a jomblo) or being double (a.k.a in relation).

Bagaimana dengan yosi pribadi? Oh, kalo gw dengan bangga tetap bertahan dengan status jomblo bahagia (kaleee...).


Habis jomblonya lamaaaa.. banget. Berarti kan emang betah ngejomblo, so pantaslah mengaku sebagai jomblo bahagia. Jadi, apakah saya lebih menyukai "Being single"? Ouww... tidak semudah itu kesimpulannya ternyata. Being single enggak banget ketika kita mulai kerasa kesepian. Memang sih ada teman, ada internet, ada film, ada piano, ada yang lainnya yang bisa menghibur dan menemani kesendirian itu. Tapi tetep tuh yang namanya loneliness selalu muncul di hati. Parahnya, loneliness sekecil apapun akan terasa sangat pedih bagi seorang single. Bayangkan aja saat sendiri, nggak ada yang bisa diajak berbagi. Rasanya kok jadi depresi banget sampe pengen bunuh diri....hahaha, ya nggak sampai segitunya lah saya (nggak tau kalo orang lain sih...)

Tapi emang jadi single itu ada enaknya kok. Setidaknya kita tidak perlu memikirkan orang lain, cukup diri kita sendiri. Mau ngapa-ngapain bebas-bebas aja. Mau begini-begitu tidak ada yang melarang. Hidup milik sendiri, segala sesuatu untuk sendiri. Waduh, kedengaran sangat egois yah? Tapi memang begitulah perasaan seorang jomblo. Kalo sedang bahagia-bahagianya, rasanya pengen deh hidup solitaire terus. Nggak perlu mikirin suami atau anak-anak. Well, at least nggak perlu mikir pacar deh.. hehehe.

Lah, terus gimana kalu being "double"? Berarti double tuh jauh lebih nggak enak yah? Dipikir-pikir sekali lagi sih... (dari kaca mata seorang jomblo seperti saya..hiks..hiks... kacamatanya burem, jadi dilap dulu..) terkadang justru ingin jadi double (secara gw dah bosen ngejombo!! huu..huu...). Jadi double tuh enak. Hidup milik berdua. Segala sesuatu bisa dilakukan berdua, merasakan indahnya berbagi segalanya. Iri deh kalo memikirkan hal-hal seperti itu. Indahnya suatu relationship, yang saling mengisi. Rasanya begitu lengkap deh hidup ini. Capek ada yang mijitin, sedih ada yang nemenin, marah ada yang dengerin... hohoho.. such a sweet live (eh.. gitu kan yah kira-kira?). Kalo begitu apakah dirimu ingin menjadi double? Nggak juga sih. Dipikir-pikir lagi, jadi double itu nggak enak karena harus berkompromi.

Kalo gitu mending yang mana dong? Being double or being single? Jawabannya "tergantung kali ya...". Pendapat adalah suatu yang sangat relatif. Single or double juga pendapat yang relatif. Seorang single pasti akan berpendapat double lebih enak dan sebaliknya. Itu seperti dua hal yang tidak dipisahkan.

Kalo buat gw pribadi sih, double or single, dua-duanya sama-sama ada enaknya dan tidak ada enaknya. Single itu enak karena ke"single"annya sekaligus nggak enak karena ke"single"anya. Sementara double itu enak karena ke"double"anya dan tidak enak karena ke"double"annya. Lagipula manusia itu memang ditakdirkan untuk menjalani dua-duanya. Manusia pasti akan jadi "double" karena manusia tidak mungkin menjalani hidup ini sendirian. Dan manusia pasti akan menjadi "single" ketika dia baru menapaki hidup dan menghadap kepada-Nya.

Jadi asyik mana? Being single or being double? Kalo gw bilang, "ASYIK DUA-DUANYA!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar