19 April 2009

A teacher's mind

Salah satu hal yang paling berkesan sebagai seorang guru adalah ketika saya menyadari betapa cepat waktu berlalu dan betapa banyak perubahan yang terjadi saat melihat murid saya beranjak dewasa. Murid saya yang tadinya suka bercerita tentang benda-benda kesayangannya sekarang berubah bercerita tentang anak laki-laki yang dia sukai. Murid saya yang tadinya suka berlari kesana-kemari sekarang berubah menjadi lebih tenang dan dewasa.


Murid saya yang tadinya bersuara sopran sekarang berubah bersuara bass karena pertumbuhan pita suaranya. Dan terutama, mereka yang tadinya membuat saya harus menunduk untuk melihat, sekarang membuat saya harus mengangkat dagu sedikit hanya supaya saya mampu menatap mata mereka.

Menakjubkan sekali bila memikirkan perkembangan ini. Kadang saya bisa termangu sendiri memperhatikan murid-murid saya itu. Saya membayangkan bagaimana pertemuan-pertemuan pertama kami. Saya ingat sikap malu-malu dan takut-takut mereka. Saya masih bisa mendengar suara manja atau suara kecil mereka. Saya masih bisa merasakan tangan-tangan mungil mereka dalam genggaman saya. Saya ingat salah satu murid saya yang saat itu bahkan belum bisa berbicara dengan lancar (umurnya baru tiga tahun) sekarang sudah bisa dengan bandel "membantah" perintah-perintah saya dengan kata-katanya. Beberapa murid yang dulu masih berseragam merah-putih, selalu bermain-main setiap saya bertemu mereka, tiba-tiba saja saya sadari sudah berseragam biru-putih dan mulai berbicara tentang lawan jenis atau gosip-gosip dunia mereka. Betapa mengagumkan melihat mereka berkembang.

Hal lain yang tidak kalah menakjubkan adalah menyadarinya bagaimana kemampuan dan cara berpikir mereka berkembang dengan baik. Saya mempunyai seorang murid bahasa yang sangat pemalu hingga dia sendiri bilang selamanya dia tidak akan mungkin berani berbicara dengan seseorang dalam bahasa Inggris. Kenyataanya sekarang kami bahkan selalu menjalani sesi belajar-mengajar 85% dalam bahasa Inggris. Seorang murid saya dulu selalu menghabiskan satu sesi pelajaran dengan berlari-lari kesana-kemari, mengajak saya bermain ala kuis televisi tanpa mau menyentuh piano semenitpun, sekarang bahkan sudah mulai mengikuti konser.
Terkadang ada rasa haru dan bangga melihat mereka tumbuh dan berkembang. Dalam pertemuan kami yang bisa dibilang singkat dalam kurun waktu sekian tahun (umumnya satu atau dua kali dalam seminggu untuk sesi sepanjang 45 menit hingga 1,5 jam), ada rasa yang tidak bisa dilukiskan melihat anak-anak ini. Ini hanyalah perasaan saya sebagai guru mereka.

Saya jadi berpikir bagaimana dengan para orang tua yang selalu mengikuti seluruh perkembangan putra-putri mereka? Pastilah perasaan itu akan jauh lebih dalam lagi. Sayang sekali bila ada orang tua yang sampai kehilangan kenangan atau kesempatan melihat pertumbuhan anak-anak mereka.

Sungguh, melihat mereka tumbuh dan berkembang benar-benar perasaan yang luar biasa.... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar